Pengertian Teknologi Cetak Rotogravure :
Rotogravure secara etimologi terbagi menjadi dua pengertian yaitu roto atau rotern yang berarti berotasi atau berputar, dan gravure yang berarti cukil atau ukir.Sedangkan secara terminologi, pengertian rotogravure yaitu salah satu teknologi cetak dari teknik cetak dalam yang menggunakan acuan cetak berbentuk silinder yang berputar, dimana gambar dan atau tulisan pada acuan tersebut dibuat dengan cara dicukil ataupun diukir.
Sebagaimana yang dituliskan diatas, teknologi cetak rotogravure merupakan teknologi cetak yang menggunakan prinsip dasar teknik cetak dalam, yaitu pada bidang yang mencetak (image area) letaknya lebih rendah atau dalam dibandingkan dengan bidang yang tidak mencetak (non image area) pada permukaan acuan cetak.
Teknologi cetak rotogravure merupakan pengembangan dari fotografi dan teknik cetak rotasi yang menggunakan acuan cetak berbentuk silinder. William Henry Fox Talbot berhasil mengembankan film continoustone (model nada penuh) menjadi bentuk film halftone (model nada lengkap) pada tahun 1860 yang digunakan untuk menghasilkan gambar dari proses fotoreproduksi untuk semua teknik cetak. Dari perkembangan film haltone Auguste Godchaux berhasil menciptakan teknik cetak rotogravure reel-feed dan mendapatkan hak paten pada tahun 1860, kemudian tahun 1940 di proses cetaknya disempurnakan oleh Karl Klic (Klietsch) berkembangsaan jerman dan Samuel Fawcett dari inggris .
Karakteristik Teknologi Cetak Rotogravure:
Teknologi cetak rotogravure memiliki beberapa ciri-ciri khusus yang dapat membedakan antara teknologi cetak rotogravure dengan teknologi cetak lainnya yang dapat dilihat dari dua sisi.
1. Pada karakteristik mesin cetaknya :
1. Pada karakteristik mesin cetaknya :
a. Acuan cetaknya berbentuk silinder,
b. Pada permukaan silinder cetak, bidang yang mencetak (image area)
b. Pada permukaan silinder cetak, bidang yang mencetak (image area)
letaknya lebih dalam dibandingkan bidang yang tidak mencetak
(non image area),
c. Raster pada teknologi cetak rotogravure berfungsi sebagai
penahan tinta agar tidak keluar akibat gaya sentrifugal silinder
acuan cetak dan sebagai tempat bertumpunya doctor blade,
d. Pada umumnya bahan cetak yang digunakan berbentuk
gulungan atau rol, tetapi dapat pula berupa lembaran yang
disesuaikan dengan mesin yang digunakan,
e. Sistem penintaan yang digunakan umumnya adalah
sistem sirkulasi,
f. Sifat tinta pada Teknologi cetak rotogravure relatif tipis
f. Sifat tinta pada Teknologi cetak rotogravure relatif tipis
dan encer, dan juga mempunyai daya alir yang tinggi,
g. Rakel (doctor blade) membantu penyatuan tinta pada
permukaan silinder acuan sehingga tinta tertinggal pada
bidang gambar dan atau tulisan (image area),
h. Silinder acuannya dibuat dengan cara diukir atau
h. Silinder acuannya dibuat dengan cara diukir atau
dicukil (gravure),
i. Jenis pewarnaan yang digunakan pada pencetakan
rotogravure yaitu cetakan multicolour dan separasi,
j. Pada permukaan silinder acuan bentuk raster sama
j. Pada permukaan silinder acuan bentuk raster sama
dengan besar dan kedalaman yang bervariasi sesuai model.
2. Pada karakteristik hasil cetaknya :
a. Seluruh permukaan cetaknya memiliki raster pada cetakan
a. Seluruh permukaan cetaknya memiliki raster pada cetakan
gradasi maupun cetakan blok, dan tebal tipisnya gradasi warna
cetakan tergantung pada dalam dan dangkalnya hasil ukir
sumur-sumur raster pada silinder acuan rotogravure,
b. Pada bagian pinggir cetakan berbentuk gerigi bila dilihat
b. Pada bagian pinggir cetakan berbentuk gerigi bila dilihat
dengan lup, karena permukaan cetak beraster semua,
c. Pada daerah cetakan yang bernada penuh atau shadow
c. Pada daerah cetakan yang bernada penuh atau shadow
terjadi alur-alur seperti mutiara sebagai akibat tinta
rotogravure yang encer setelah mengering pada
permukaan bahan cetak.
Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Cetak Rotogravure
Kelebihan teknologi cetak rotogravure antara lain :
1. Dapat mencetak diatas hampir semua bahan
(board, paper, plastic film, aluminium foil, dll).
2. Secara umum kecepatannya tinggi 100-150 m/menit.
3. Konsistensi warna lebih stabil.
4. warna lebih cemerlang karena tintanya solvent base
2. Secara umum kecepatannya tinggi 100-150 m/menit.
3. Konsistensi warna lebih stabil.
4. warna lebih cemerlang karena tintanya solvent base
dan tidak dipengaruhi oleh air.
5. Dapat mencetak bentuk gambar endless termasuk
bentuk spiral untuk aplikasi, sebagai label kaleng.
6. Silinder cetak tahan untuk long run, mencapai 40.000 m
tergantung jenis bahan, tinta, rakel, dan mesin cetaknya
itu sendiri.
Kekurangan teknologi cetak rotogravure antara lain :
1. Biaya pre-press tinggi karena harus membuat silinder.
Kekurangan teknologi cetak rotogravure antara lain :
1. Biaya pre-press tinggi karena harus membuat silinder.
Tidak efisien untuk order-order pendek.
2. Waktu pre-press lebih lama dibanding offset.
2. Waktu pre-press lebih lama dibanding offset.
Membuat plate offset 2 jam selesai, sedangkan
membuat satu set silinder (misal 5 warna) memerlukan
waktu 15-20 jam.
3. Printing dengan memakai gulungan rol tidak seakurat
cetak offset yang menggunakan lubang sheet.
Untuk mengatasi hal ini maka dipakai pengontrol
tegangan (tension control), pengontrol register (register control)
serta alat pengontrol bagian pinggir pada mesin etak rotogravure.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar